Selasa, 27 Maret 2012 - 0 komentar

Alasan mengapa Ayam menyeberang jalan?


Pernah gak Anda saat membawa sepeda motor ato mengemudikan mobil trss tiba2 melihat seekor ayam di tepi jalan melintas saat anda berada didekatnya?? emang ayam yg aneh..pengen mati dia kali??
Pengen tau jawaban sebenarnya “KENAPA AYAM MENYEBRANG JALAN ?????”
Berikut jawaban penelitian dan pengalaman dari sejumlah orang yang di interview:
*Guru TK : supaya sampai ke ujung jalan

*PLATO : untuk mencari kebaikan yang lebih baik

*POLISI : beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa

*ARISTOTELES : karena merupakan sifat alami dari ayam

*KAPTEN JAMES T.KIRK (Star Trek) : karena dia ingin pergi ke tempat yang
belum pernah ia datangi
 

*MARTIN LUTHER KING, JR : saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua
ayam menyebrang jalan tanpa mempertanyakan kenapa


Selasa, 13 Maret 2012 - 0 komentar

Kumpulan Do'a Haul TGKH. M. Djuwaini Muchtar

                                                             TGKH. M. Djuaini Muchtar
                                  Lahir    : Lombok Timur, 18 Agustus 1929 H/11 Shafar 1348 H.
                                  Wafat  : Tanak Beak, 15 Februari 2009

Berdo'a merupakan salah satu cara untuk yang dapat digunakan oleh seorang hamba untuk meminta sesuatu kepada Yang Maha Kaya.Berikut kumpulan do'a ketika haul al-Maghfurlahu TGKH. M. Djuwaini Muchtar.
Bisa di download di sini...
Selasa, 06 Maret 2012 - 1 komentar

Bagaimana menanamkan akidah kepada anak-anak



Oleh: Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
Direktur Auladi Parenting School/Pendiri Program Sekolah Pengasuhan Anak (PSPA)

Akidah adalah fondasi yang kokoh bagi bangunan peradaban Islam. Tanpa akidah yang terpancang, kekuatan peradaban yang bangun akan goyah. Dan tugas menanamkan akidah adalah tugas setiap keluarga muslim kepada anak-anak mereka.Sekolah bisa mengenalkan hal ini, tapi, penanam yang paling kuat dan lebih utama adalah orangtua. Peran orang yang memilih kedekatan emosional akan jauh lebih efektif dibandingkan siapapun (seharusnya).
Menanamkan akidah ke dalam pikiran bukan pekerjaan seketika. Butuh waktu dan kesabaran. Sebab, akidah adalah masalah yang abstrak. Sedangkan anak usia di bawah 7 tahun, berpikir dengan cara yang konkrit karena sel-sel syarafnya belum terkoneksi semuanya. Itu sebabnya kenapa Rasulullah memeritahkan untuk mengajarkan sholat pada anak usia 7 tahun. Sholat adalah bagian ibadah. Ibadah yang adalah salah satu implementasi aqidah bagi anak-anak memerlukan ‘nalar’ yang lebih sulit.
Tapi penanaman sejak awal, meski pada awalnya mereka belum mengerti, mereka akan mencernanya kelak. Paling penting adalah saat orangtua mengenalkan, membicarakan, menguatkan, menjadikan ini sebagai topik di rumah, secara berulang, insya Allah ini akan terinstall di alam bawah sadar anak. Jika menjadi informasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar, insya Allah sampai anak ini mati tidak mudah hilang dalam pikirannya.

Minggu, 04 Maret 2012 - 0 komentar

Akhlak, Moral dan Etika


1. Pengertian

Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkahlaku, perangai, tabi’at. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul.Di samping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya
suatu perbuatan. Misalnya berpakaian minim di pantai Kuta Bali itu biasa saja,dianggap tidak melanggar norma karena budaya itu diterima masyarakat.